Selasa, 04 Februari 2014

Samurai Lelakiku

Siang begitu gelap
Aku menyibukkan diri sendiri pada suatu sudut di suatu ruang
Di luar hujan sedang berpesta, ramai sekali
Hingga musik hujan memenuhi ruanganku

Tak ada penerangan yang mampu menyorot air mataku
Perlahan namun pasti pipiku basah
Dan dadaku sesak\
Emosi membumbung dalam jemariku
Meledakkannya dan mengeluarkannya melalui tumpahan material sejuta kata

Aku rindu padamu, lelakiku...

Saat aku sedang menghayal indah tentang kisah kita yang dulu
Kau datang memberi pupuk dan menyuburkan angan indahku
Lalu sekejab!
Kau hilang,
setelah menebaskan samuraimu pada kepala mimpi yang kau suburkan

Dan aku... terpuruk dalam kuburan mimpi di siang bolong itu
Bahkan menaburkan bunga mawar dan melati tanda kematian pun kau tidak.


Sampai jumpa, pada masa yang berbeda lelakiku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar