Kepada semesta
Denting piano menghias suatu ruang kosong
Aku diam
Membiarkan diriku terisi olehnya
Walau sebenarnya nada itu berisi airmata dan
kecewa.
Kepada semesta
Aku mencoba lenyap
Kusingkirkan hiruk pikuk yang mengelilingiku
Kudengarkan isi hatimu
Kupaksa diriku sendiri mabuk terkulai
Kepada semesta
Denting itu sedang menghujaniku dengan makian
Katanya, airmataku palsu
Katanya, sesalku hanyalah angin lalu
dan
AKU TERTAWA !!
kepada Semesta,
dentingmu membunuhku
mengirimkan bayangmu dalam mimpiku
tak bisakah aku tidur dengan tenang di surga?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar