Pribadi yang tenang dan menenangkan
Melantunkan lagu merdu yang hanya aku,
yang dapat mendengarkan
Menjadi istimewa karena setiap tuturmu
Menjadi bangga karena kau milikku
Sosok yang gagah nan rupawan
Menawarkan cita cinta dan harapan
Kau telah menculik hatiku, Tuan
Hati-hati karena aku bisa saja tak mau kau lepaskan
Dimana arti kebebasan mencinta dan dicinta
Kala manusia dan manusia memberi setumpuk peraturan
Cinta yang kutahu tak seperti yang tertulis di buku, Tuan
Yang bebas, indah dan tak bersyarat
Yang merdeka, romantis dan tanpa kecuali
Apakah pujangga itu sedang berbohong, Tuan?
Apakah roman picisan dibuat hanya untuk melambungkan tinggi harapan;
Tanpa mengenal kenyataan dan kesakitan yang dibuatnya
Apakah aku harus benci para pujangga itu, Tuan?
Apakah aku harus merangkak, memasung dan membunuh diriku sendiri;
Agar aku tak sampai mati penasaran untuk selamanya menjadi milikmu
Itu...
Hanya roman picisan, iya kan Tuan?
Melantunkan lagu merdu yang hanya aku,
yang dapat mendengarkan
Menjadi istimewa karena setiap tuturmu
Menjadi bangga karena kau milikku
Sosok yang gagah nan rupawan
Menawarkan cita cinta dan harapan
Kau telah menculik hatiku, Tuan
Hati-hati karena aku bisa saja tak mau kau lepaskan
Dimana arti kebebasan mencinta dan dicinta
Kala manusia dan manusia memberi setumpuk peraturan
Cinta yang kutahu tak seperti yang tertulis di buku, Tuan
Yang bebas, indah dan tak bersyarat
Yang merdeka, romantis dan tanpa kecuali
Apakah pujangga itu sedang berbohong, Tuan?
Apakah roman picisan dibuat hanya untuk melambungkan tinggi harapan;
Tanpa mengenal kenyataan dan kesakitan yang dibuatnya
Apakah aku harus benci para pujangga itu, Tuan?
Apakah aku harus merangkak, memasung dan membunuh diriku sendiri;
Agar aku tak sampai mati penasaran untuk selamanya menjadi milikmu
Itu...
Hanya roman picisan, iya kan Tuan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar