Bisakah
kamu merasakan hal ini? Otakku mulai menari-nari. Memaksaku untuk segera
beranjak dari titik nyamanku berada. Menuntunku untuk menuliskan aroma tanah
yang terguyur air hujan. Membantuku untuk menggambarkan gelapnya langit dengan
udara yang lembab. Merasakah kamu?
Dapatkah
kamu mendengarnya? Rintik-rintik air hujan membentur atap rumah. Ramai berlomba
menciptakan nada yang indah. Meninabobokan hati yang lelah. Dan dapatkah kamu
mendengar suara burung yang bersahutan? Melantunkan lagu ketakutan karena angin
tidak menunjukkan persahabatan. Melagukan nada-nada kegelisahan karena suara
deras air hujan.
Hey,
mungkinkah kamu melihat semua itu? Hebatnya Sang Kuasa menciptakan cuaca?
Menakut-nakuti siapa saja yang masih tak percaya padaNya. Merobohkan dinding
hati yang keras karena ia telah buta. Kamu melihatnya kan? Jangan jadi buta,
kau tak ingin kan? Maka lihatlah!
Rasakanlah!
Angin
bergerak diantara pori-pori pakaian yang kau kenakan. Air membasahi hati yang
terlanjur kering karena dikhianati manusia. Rasakanlah!
Dengarkanlah!
Suara
daun yang bergesekan satu sama lain. Ribut-ribut dan berlomba untuk menjadi
yang terbaik dalam menantang angin. Dengarkan atap rumahmu yang mulai genting.
Memendam rasa was-was akan terbanting. Maka dengarkanlah!
Lihat!
Lihatlah!
Tuhan
memelukmu erat dengan kitab yang selalu kau sanding. Satu manusia menyerukan
nama besar, ‘Allahu
Akbar’ dan satu manusia lainnya menggumamkan nama anak Maria, Yesus Kristus. Tidakkah kau lihat? Tuhan menjagamu dari dan untuk
perbedaan. Tidakkah kau lihat? Tuhan berkali-kali mengatakan kalian sama-sama
anak manusia dan indah dalam hal berbeda cara memujaNya?
Dengan
demikian, pekalah kalian! Tuhan sudah sering sekali memberi kesempatan. Menjaga
perdamaian dan mengindahkan perbedaan. Bukankah cinta anak manusia juga suatu
keindahan?
Seseorang,
di suatu tempat saat hujan
J
Ditulis
tangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar