Sabtu, 15 Juni 2013

Tak Ingin Berlabuh, belum.

Seandainya, Anda tahu
dan Anda mau tahu
Ada seorang anak manusia
seorang gadis yang gemar menunggu
Dia coba segala cara
agar kosong kembali kantong beban dalam hatinya
Misalnya saja..
dengan menuliskan hal-hal tentang Anda
hal-hal yang seharusnya ia sampaikan pada Anda
namun, ia terlalu malu untuk mengatakannya
Sehingga yang terjadi adalah, fase kepompong yang puasa
Dia diam, begitu pun dengan Anda

Hari ini sang gadis lelah sekali
Teringat akan suatu kalimat indah berduri
Ia merasa kehilangan
iya, dia kehilangan Anda
Ia ingin Anda berada di sampingnya
tidak, tidak secara nyata
tapi setidaknya, bahagia sudah untuknya walau hanya maya

Hari sudah sangat dini
Udara, angin dan embun ia lewati
Siksaan asam lambung serupa belati
Dia hanya mampu meringis
kesakitan
Si gadis hampir tak perduli pada dirinya sendiri
dan dia sadar kan hal itu
Maka ia bersedih hati
Bagaimana nantinya ia dapat memperdulikan Anda?
Ia menangis.

Mau fisik, mau hati
yang penting si gadis sadar penuh
Ia lelah dan telah panen keluh
Ia sakit dan banjir peluh
Mungkin, kali ini ia tak mau lagi berlabuh.



Belum saatnya pulang dan membuang satu-dua kayuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar