Rabu, 09 Oktober 2013

9%

gadis itu menatap lekat pada komputer lipat kesayangannya. bukan yang terbaik dari jenisnya, tapi sudah cukup menjadi yang terbaik bagi si gadis. ia sibuk, amat sibuk. ia sengaja menyibukkan dirinya sendiri untuk sejenak melupakan sedihnya, setidaknya hingga dewa kantuk meninabobokkan dirinya. ia menatap kembali seisi ruang tidurnya, mecoba mencari-cari apalagi yang bisa ia lakukan. kenyataan memberikan jawaban, tak ada. ia hanya butuh duduk dan memainkan jarinya diatas papan huruf komputer lipatnya. menggerakkan kembali sendi-sendi idenya yang hampir saja keropos kalau tak ia asupi dengan pencerahan. beruntung, sendi idenya selamat akibat pelumas semangat menghilangkan sedih dan sepi yang ia suling terus sedari tadi.

si gadis masih sibuk bermain dan bercinta dengan ide yang mulai lincah bergerak dalam otaknya. sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk melihat dan memantau frekuensi pembaca blognya. ia terhenyak, diam membisu.

tarikan nafas yang dalam menyadarkan dirinya kembali. membawa tubuh dan pikirannya dalam kenyataan. ia sudah pergi, dan tak mungkin kembali sekeras apapun kau menjerit dan memintanya berjalan kebelakang. mendatangi dan mengetuk seisi rumah hati kembali, seperti dulu. mendebarkan dan membuat gejolak hebat, seperti dulu. iya, dulu. 

"mungkinkah 9% itu kamu? mungkinkah kau memantauku? sekarang, apakah aku sedang membaca pikiranmu? kalau begitu, selamat malam. kau tahu, aku merindukanmu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar