Kamis, 10 Oktober 2013

Sayang, Kau Tak Lagi Disini Sayang...

hai malam indah!
sungguh ajaib nan luar biasa kuasaNya menyajikanku sepiring raksasa tak berbatas berupa semesta
sungguh hebat mantraNya menyandingkan bulan sabit dengan bintang paling cerah di langit sana
aku tertegun, menatap lekat pada senyum sabitnya
aku membeku bagai tersihir mantra paling jahat dan terkutuk di muka bumi
aku tak mau beranjak dari atap rumahku
aku mau disini berlama-lama
Sayang, kau tak lagi disini.. 
menyusul dan membujukku kembali
mencair dan menghambur dalam pelukanmu lagi sayang...

satu dua tiga dan empat kali kucing-kucing liar menemaniku 
ikut termenung menatap indahnya semesta
sayang, kau tak lagi disini sayang..
untuk mencuri perhatianku yang terfokus pada kucing liar itu
sayang...

apa kabarmu disana? 
lama aku tak dengar kabar maupun salam hangat nan manja dari bibirmu
kau tidak melupakanku kan?
karena, aku tak akan pernah bisa
bisakah kau?
sayang, kau tak lagi di dunia tuk mendengarkanku mengeluh kesah sayang...

sayang, kini kau sungguh telah menjadi semesta
adakah kemungkinan aku peluk dirimu lagi, untuk yang terakhir kali
lucu ya... iya.
bagai menegakkan benang basah dalam kolam raksasa
aku meminta kepada Tuhan untuk memperbolehkanku memeluk semesta
Sayang, kau tak lagi disini untuk menemani imajinasiku yang liar sayang..

jadi, hai malam indah!
sedang menatap aku yang menatap kamu kah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar