Kamu adalah sepotong
kotak yang tak bertepi. Yang bergaris sempit biru dan putih. Dengan warna
pastel lembut dan tipis. Yang muncul dengan suara tak merdu tapi menenangkan
hati. Menepikan sepi dan menampar jauh rindu bermimpi.
Kamu adalah mini persegi.
Yang terpampang manis di samping kanan saat kita berbagi canda. Yang muncul
kala sang surya sudah kembali ke sarangnya, menuju dunia lain yang belum pernah
aku jamah. Yang selalu muncul bersamaan dengan dihantarkannya sore menuju
malam. Dengan atau tanpa bintang. Dengan atau tanpa bulan. Dengan atau tanpa
hujan. Namun pasti kau datang dengan sebuah lekuk senyuman.
Kamu adalah bergudang-gudang
imajinasi. Yang menjejal diantara ingatan materi ujian kini. Teramat sering
datang dan pergi. Kadang dengan atau bahkan tanpa permisi. Membuat jemari tak
lelah menari diatas pencetan huruf yang terbaris rapi. Menciptakan berbagai
karya yang tersusun dari semua abstraksi.
Kamu adalah sebuah
lagu. Yang tak pernah bernyanyi namun selalu mendendangkan syair dan lirik yang
menenangkan nurani, merilekskan semua beban duniawi. Berlagu lewat canda lugu
dan memeras hawa biru serta kelabu, menghujani aku kembali dengan warna merah
dan kadang muda bersemu malu.
Kamu adalah gulungan
rekaman yang panjang dan mungkin tak akan berhenti memanjang. Merekamkan semua
ingatan kecil yang sebelumnya aku sepelekan. Menenggelamkan aku dalam memori
berbagai rasa dunia bahkan surga, yang tak mudah terlupa. Tak ada letihnya
menggulung dan merekam. Tak ada matinya merekam dan menyimpan.
Kamu adalah dunia
lainku. Mengajakku berlibur dengan berbagai caramu. Berkeliling seisi otakmu.
Menjamah semua pikiranmu. Namun juga memberikanku kunci beribu untuk
membukanya. Membuatku menyeleksi, alam mana yang akan aku pijak kali ini.
Dan kali ini, aku pilih
alam mimpiku. Bergelut dengan tumpukan batal dan gulingku. Mejauhkanku dari
selimut tebal kesayanganku. Memberikanmu ruang untuk berada disampingku,
memelukku, dengan imajinasimu. Selamat malam, kamu-ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar